Sabtu, 05 November 2011

"Dajjal"

Ketika imam mereka telah maju untuk memimpin shalat subuh, tiba tiba turunlah di tengah tengah mereka [dari langit] Isa bin Maryam], [yaitu di dekat menara putih di arah sebelah timur Damaskus, dengan mengenakan dua pakaian, sambil meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap sayap dua Malaikat. Apabila dia menundukkan kepalanya, maka meneteslah air, dan bilamana ia mengangkatnya kembali maka berjatuhanlah mutiara mutiara, maka tidak seorang kafir pun yang mendapatkan bau nafasnya, kecuali akan mati, sedang nafasnya dapat menjangkau sejauh mata memandang...
Semoga menjadi ilmu dan REFERENSI Dakwah.
Catatan Ini adalah Kutipan Lengkap Bagi Umat Islam Diseluruh Dunia yg Masih bertanya tanya Tentang Dajjal, Insha Alloh Akan Terbahas Tuntas...
Diambil dari buku "Kisah Dajjal dan Turunnya ‘Isa ‘alaihi salam untuk Membunuhnya" yang di terjemahkan dari buku Karya Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah yang berjudul "Qishshatu al Masiih ad Dajjal wa Nuzuuli ‘Isa wa Qatlihi Iyyaahu"


KRONOLOGI KISAH AL MASIH AD DAJJAL DAN TURUNNYA ISA ALAIHIS SALAM, SERTA TERBUNUHNYA DAJJAL OLEH ISA ALAIHIS SALAM BERDASARKAN RIWAYAT ABU UMAMAH DENGAN TAMBAHAN RIWAYAT YANG SHAHIH DARI SHAHABAT YANG LAIN]

1. Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini -semenjak Allah menciptakan keturunan Adam [dan tidak ada fitnah sehingga hari kiamat tiba] – yang lebih besar dari fitnah Dajjal, [dan tidak ada seorangpun yang selamat sebelum itu melainkan ia akan dapat selamat darinya], dan sesungguhnya fitnah itu tidak dapat memberi madharat kepada seorang muslim.)

2. (Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mengutus seorang Nabi, melainkan telah memperingatkan kaumnya [fitnah makhluk yang buta sebelah matanya] Dajjal, [dan sesungguhnya aku telah memperingatkan kalian akan fitnahnya].

6. Dan sungguh ia akan muncul [dari[bumi] belahan timur]. [Yang bernama 'Khurasan'], [Di tengah orang orang Yahudi Ashfahan], [wajah wajah mereka seperti wajah orang orang Turki], (dari arah ‘Khallah’ yang terletak antara Syam dan Iraq, kemudian ia membuat kerusakan ke arah kanan [dan membuat kerusakan] ke arah kiri. Wahai hamba hamba Allah! Tetap teguhlah
[Diucapkannya tiga kali].

7. Sesungguhnya, aku akan menjelaskan sifat dari ciri ciri Dajjal dengan penjelasan yang belum pernah disampaikan oleh seorang Nabi pun sebelumku. (Di dalam hadits ‘Ubadah, ‘Sungguh aku telah bercerita banyak kepada kalian tentang Dajjal, sampai sampai aku khawatir kalian tidak menyerap dan mengertinya).

8. Di awal kemunculannya, ia berkata: “Aku Nabi, dan tidak ada Nabi sesudahku.”

9. Kemudian ia (Dajjal) memuji dirinya dengan mengatakan; “Aku adalah Rabb kalian, dan (sabda Rasul) ingat, kalian tidak akan dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati.

13. Ia berkulit sawo matang dan berambut keriting, dan rambutnya kusut, tidak rapi.

14. Di antara kedua matanya tertulis kata ‘kafir’, yang dapat dibaca oleh [orang yang membenci perbuatannya, atau dapat dibaca] oleh setiap orang mukmin yang mengerti baca tulis ataupun tidak.

22. [Ia akan muncul di [saat manusia berselisih pendapat dan berpecah belah] (serta) saling dengki, (semangat) keagamaan lemah, hubungan antara satu dengan lain memburuk, lalu Dajjal mendatangi setiap sumber air, kemudian bumi dilipat untuknya sebagaimana dilipatnya pakaian dari bulu domba].

27. Tidaklah Dajjal mendatangi Makkah dan Madinah melalui jalan perbukitannya melainkan akan dihadang para Malaikat dengan membawa pedang yang terhunus.

28. Sesungguhnya, tiada suatu daerah / wilayah pun melainkan ancaman al Masih (Dajjal) pasti sampai kepadanya, kecuali Madinah [saat itu, ia memiliki tujuh pintu masuk], di setiap pintu jalan menujunya terdapat dua Malaikat yang menjaganya dari ancaman Dajjal.

32. [Kemudian para Malaikat menghadapkan wajah Dajjal tersebut kearah Syam, untuk kemudian mengepung sekelompok kaum muslimin], [kaum mukmin saat itu menghadapi situasi sangat berat dan sulit], [seluruh manusia berlari menjauhi Dajjal ke arah pegunungan]. Ummu Syarik binti Abi al ‘Akr berkata: “Wahai Rasulullah! Di manakah orang orang Arab pada saat itu?” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjawab : “Saat itu mereka berjumlah sedikit.”

33. Pemimpin mereka -saat itu- seorang lelaki shalih. [Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Imam Mahdi di kalangan kami termasuk ahlul bait, [dari keturunan Fatimah], Allah mempersiapkannya untuk menjadi imam hanya dalam waktu satu malam], [namanya persis dengan namaku (Muhammad) dan nama bapaknya sama dengan nama bapakku], [dahinya terlihat lebar jernih dan hidungnya mancung], [dia memenuhi bumi dengan keadilan dan kebaikan, sebagaimana kejahatan dan kezhaliman telah memenuhinya], [ia menjadi pemimpin selama tujuh tahun].

34. [Ketika imam mereka telah maju untuk memimpin shalat subuh, tiba tiba turunlah di tengah tengah mereka [dari langit] Isa bin Maryam], [yaitu di dekat menara putih di arah sebelah timur Damaskus, dengan mengenakan dua pakaian, sambil meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap sayap dua Malaikat. Apabila dia menundukkan kepalanya, maka meneteslah air, dan bilamana ia mengangkatnya kembali maka berjatuhanlah mutiara mutiara, maka tidak seorang kafir pun yang mendapatkan bau nafasnya, kecuali akan mati, sedang nafasnya dapat menjangkau sejauh mata memandang].

36. Kemudian imam tersebut melangkah mundur untuk menyilahkan agar ‘Isa maju, [ia berkata: "Kemarilah, jadilah engkau imam kami], kemudian ‘Isa meletakkan tangannya di antara kedua pundaknya, kemudian berkata kepadanya: ["Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin/imam bagi yang lainnya; sebagai bentuk penghormatan Allah kepada ummat ini], maka majulah dan jadilah imam mereka. Kemudian imam tersebut shalat bersama mereka.

37. [Kemudian Dajjal mendatangi pengunungan (Iliya'), lalu mengepung sekelompok kaum muslimin], [kemudian berkatalah orang orang yang menjadi pemimpin mereka kepada mereka; 'Tiada gunanya kalian menunggu orang yang sangat zhalim ini [melainkan] kalian harus memeranginya sehingga kalian (terbunuh) dan bertemu Allah, atau Allah memenangkan kalian. Maka kemudian mereka bermusyawarah untuk membunuhnya ketika sudah masuk waktu subuh/pagi].

38. [Ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan mengatur barisan; tiba tiba shalat didirikan] [shalat shubuh], [mereka memasuki waktu shubuh bersama 'Isa bin Maryam], [kemudian ia memimpin shalat mereka. Ketika ia bangun dari ruku'nya, ia membaca "Sami'allaahu Liman Hamidahu, Qatalallaahu al Masiiha ad Dajjaala wa Dhahara al Muslimuuna (Semoga Allah mendengar orang orang yang memuji Nya, dan semoga Allah membunuh Dajjal dan semoga kaum muslimin menang)." Ketika Isa sudah selesai shalat, ia berkata: "Bukalah pintu." Kemudian pintu dibuka. Tiba tiba dibelakang pintu ada Dajjal yang disertai oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi, yang setiap dari mereka membawa pedang yang dihiasi dan jubah tebal [kemudian Isa meminta pedang tersebut].

39. ([Kemudian Isa pergi dengan membawa tombaknya ke arah Dajjal], ketika Dajjal melihat Isa, tiba tiba ia lemah lunglai sebagaimana garam laut di dalam air, [sekiranya Isa membiarkannya, niscaya Dajjal akan menjadi lemah lunglai dan akhirnya akan binasa, akan tetapi Allah membunuhnya dengan perantara tangan Isa. Maka Allah kemudian menampakkan darah Dajjal di tombak Isa]. Isa mendapati Dajjal di dekat pintu ‘al Ludd’ di bagian timur kemudian membunuhnya, [kemudian Allah membinasakannya di 'Aqabah Afiq']).

40. Kemudian Allah membinasakan orang orang Yahudi, [dan menjadikan kaum muslimin dapat menguasai mereka], [dan mereka membunuhi kaum Yahudi], maka tiada sesuatu pun yang dapat dijadikan tempat sembunyi oleh kaum Yahudi dari makhluk Allah, melainkan Allah memberikan kemampuan berbicara padanya, baik batu, pohon, dinding, dan binatang melata -kecuali pohon Gharqad, karena ia adalah pohon mereka yang tidak mau berbicara- semuanya akan berucap: “Hai hamba Allah yang muslim! ini ada orang Yahudi [di belakangku], kemarilah dan bunuhlah ia!).

41. Kemudian sesudah kematian Dajjal, manusia hidup selama tujuh tahun, yang mana diantara dua orang tidak lagi ada permusuhan].

44. Bisa (racun) dicabut dari setiap binatang berbisa (beracun), [aman dan tentram merata di seluruh pelosok bumi, sehingga singa singa dapat hidup bersama dengan unta, harimau dengan sapi, serigala dengan kambing, dan anak anak bermain main menggunakan ular, namun tidak membahayakannya], ….

45. Kemudian Isa tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun, kemudian meninggal dan dishalatkan oleh kaum muslimin.

46. [Ketika mereka dalam kondisi demikian; kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menghembuskan angin (yang dingin dari negeri Syam], lalu angin tersebut menerpa di bawah ketiak ketiak. Mereka, kemudian mencabut nyawa setiap orang mukmin dan muslim (sedang menurut hadits Ibnu ‘Amar berbunyi: ‘Tiada seorang yang mana di dalam hatinya terdapat iman, melainkan nyawanya akan tercabut oleh hembusan angin tersebut, sampai pun sekiranya orang tersebut berada di dalam lekuk lekuk gunung, angin tersebut akan masuk dan menerpanya], sesudah itu yang tersisa hanyalah orang orang jahat [seperti burung burung yang bodoh, hewan hewan buas yang bermimpi, mereka tidak mengenal yang ma'ruf, dan tidak mengingkari yang munkar. Nabi melanjutkan sabdanya, 'kemudian syaitan muncul di hadapan mereka dalam wujud manusia seraya berkata: "Apaka kalian menyambut seruanku? Syaitan tersebut lalu menyuruh mereka agar menyembah berhala berhala. Pada masa itu, rizki mereka membaik dan kehidupan mereka juga begitu adanya], mereka banyak melakukan persetubuhan (zina) sebagaimana keledai melakukannya. Dan dalam kondisi demikianlah hari kiamat terjadi dihadapan mereka.

47. [Kemudian sangkakala ditiupkan, dan tiada seseorang yang mendengarkannya melainkan terkadang mendengarkan dengan seksama dan terkadang berusaha menghindarinya. Orang yang kali pertama mendengarnya adalah seorang laki laki yang sedang memplester (menyemen) kolam air minum untuk untanya. Demi mendengar itu serta merta ia pingsan (mati), selanjutnya seluruh manusiapun pingsan (mati)].
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim -atau (versi yang lain) menurunkan hujan gerimis atau hujan di awal musim penghujan (adanya kata ‘atau’ adalah keragu-raguan dari perawi), yang dengan hujan tersebut tumbuhlah jasad jasad manusia, sebagaimana firman Nya:

“…Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing masing).” (QS. Az Zumar: 68).

Kemudian dikatakan: “Wahai sekalian manusia, pergilah menuju Rabb kalian.

“Dan tahanlah mereka (di tempat pemberhentiannya) karena sesungguhnya mereka akan ditanya.” (QS. Ash Shaaffaat: 24).

Kemudian dikatakan: “Keluarkanlah utusan dari Neraka.” Dikatakan pula: ‘Dari setiap berapa?’ Maka dikatakan, ‘Dari setiap seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan.’ Dan itulah yang dimaksud dengan hari:

“…Hari yang menjadikan anak anak beruban.” (QS. Al Muzzammil: 17).

Dan itu pulalah yang dimaksud:

“Pada hari betis disingkapkan …” (QS. Al Qalam: 42).

[CARA MELINDUNGI DIRI DARI FITNAH DAJJAL]

1. Ia meminta perlindungan kepada Allah dari fitnahnya, memperbanyak doa tersebut terutama ketika membaca tasyahhud akhir dalam shalatnya.
Sebab Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Jika salah seorang diantara kalian telah menyelesaikan bacaan tasyahhud akhirnya, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat hal. Hendaknya ia berkata : ‘Ya Allah, aku memohon perlindungan pada Mu dari siksa Neraka Jahannam, adzab kubur, fitnah (cobaan) hidup dan mati serta dari keburukan fitnah al Masih ad Dajjal.”

2. Hendaknya ia menghafal sepuluh ayat pertama surat al Kahfi. Sebab Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda :

“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surat Al Kahfi, ia terlindungi dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim dan lainnya riwayat dari Abud Darda’).

3. Hendaknya ia menjauh dari Dajjal dan tidak sengaja mendekatinya. Kecuali jika ia yakin bahwa Dajjal tidak akan dapat mempengaruhinya karena ia sangat tsiqah kepada Rabb-nya, juga karena ia telah mengetahui tanda tandanya sebagaimana dijelaskan oleh Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, sebab Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Barangsiapa mendengar tentang Dajjal, hendaknya ia berupaya menjauh darinya, sebab -demi Allah- sesungguhnya ada seseorang yang mendekatinya (Dajjal) sedang ia mengira bahwa Dajjal tersebut mukmin kemudian ia mengikutinya karena faktor subhat yang ditimbulkan olehnya.” (Dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya dari ‘Imran bin Hushain).

4. Hendaknya ia berusaha bermukim di Makkah atau Madinah. Sebab keduanya merupakan tempat mulia dan tidak akan dijamah oleh Dajjal. Sebab Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Dajjal akan muncul dan menginjakkan kakinya di muka bumi kecuali Makkah dan Madinah. Ia akan datang ke Madinah, akan tetapi ia mendapati di setiap sudutnya para Malaikat yang berbaris.” (Dikeluarkan oleh Imam Al Bukhari dan Muslim dan perawi lain dari Anas bin Malik).
Begitu pula masjid al Aqsha dan tanah Ath Thur

2 komentar: